Mempertahankan Tradisi Al-Qur’an Dalam Membentuk Kemasyarakatan

Jogoroto.com – Mempertahankan tradisi berbasiskan akhlak ilmu, pengetahuan dan imtaq. Adalah sebuah upaya untuk kembali membangkitkan lagi nilai moral, nilai etika dan nilai kesusilaan. Sehingga terciptalah lingkungan adab yang berlandaskan Qur’an dan As sunnah

Tidak hanya itu, seorang muslim memang sudah seharusnya juga memiliki akhlak Al-Qur’an yang mencerminkan kepribadian Rasulullah sebagai penerima Wahyu Al-Qur’an yang patut di jadikan sosok Uswatun Hasanah.

Mungkin Inilah awal kebangkitan sebagai yang dilakukan Hamalatul Quran dalam menjaga keountetikan Qur’an.  Ittiba’  kepada Hadrotus syaikh Hasim Asy’ari min jumlatil Aulia yang alim, Hafal Qur’an dan hafal hadis. Beliau mencontohkan cara menjaga tradisi dalam bernegara dan beragama.

“Kita Memilih untuk menjalankan riyadoh sholat tahajud maqro’khatam dan Dhuha maqro’ khatam. Maka kita wajib bersyukur kepada Allah Swt dengan Menjaga Al-Qur’an dalam bentuk kerja nyata” (02/08)

Begitulah pesan pengasuh PP. Hamalatul Qur’an, KH. Ainul Yaqin saat mengisi Mauidhoh Hasanah dalam acara sema’an Himpunan santri Sidoarjo dan Surabaya (HISDABAYA-HQ) yang diadakan di kota Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh santri, alumni, dan wali santri serta masyarakat sekitar.

Kiai Yaqin menceritakan Masalah “tauroti kamasalil himari yahmili asfara”, yaitu bagian dari menjaga Al-Qur’an, bisa dilakukan dengan menjadikan Qur’an sumber inovasi, sumber bacaan dan rujukan dalam hal berkarya, berkreasi sehingga memberikan kemanfaatan bagi seluruh elemen masyarakat yang ada.

 

Penulis: Bagus Ahmad Muzakki 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *