Jogoroto.com – Pengasuh PP. Hamalatul Qur’an, KH. Ainul Yaqin bersama Kepala bagian kesejahteraan rakyat (Kabag Kesra) Jombang resmikan pondok pesantren Al Misykah, Plandaan Jombang pada Kamis (12/10). Pesantren ini berlokasi di sebelah utara sungai Brantas yang berafiliasi dengan Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an (PPHQ).
Afiliasi dengan PPHQ ini bertujuan untuk menunjang program tahfidz di PP. Al Misykah. Memang tidak banyak pesantren tahfidz yang berada di bagian utara brantas, mayoritas banyak berada di bagian selatan. Oleh karena itu, afiliasi dengan PPHQ ini diharapkan mampu memperkenalkan program tahfidz kepada masyarakat yang tinggal disana.
Pengasuh PP. Al Misykah, Ustadz Musta’in Tamat berharap seluruh elemen masyarakat dan pemerintah ikut andil dalam dalam proses berjalannya proogram di pesantren ini. Upaya ini harus dilakukan untuk menjaga eksistensi kegiatan tahfidz.
“Pondok Pesantren ini adalah Anugrah dan Amanah dari Gusti Allah, maka dari itu semua elemen dari pemerintah dan masyarakat harus ikut serta dalam menjalankan Pesantren ini”, Kata Ustadz Musta’in dalam sambutannya.
Senada dengan Ustadz Musta’in, Pengasuh PPHQ KH. Ainul Yaqin juga sangat menginginkan program tahfidz ini bisa populer di kalangan masyaarakat sebelah utara Brantas. Dengan penerapan kurikulum tahfidz PPHQ, diharapkan pesantren ini mampu berkembang dan semakin menjadi program pendidikan kepercayaan masyarakat.
KH. Ainul Yaqin juga menjelaskan bahwa peresmian pesantren ini merupakan permintaan khusus dari Bupati Jombang, Ibu Nyai H.. Mundjidah Wahab yang menginginkan syiar Al-Qur’an bisa tersebar sampai pelosok kota Jombang.
“Pembukaan ini adalah permintaan khusus dari ibu Nyai Hj. Munjidah Wahab yang ingin Jombang ini disinari Al-Qur’an sampai ke pelosoknya, Dan Alhamdulillah pada malam ini kita bersama menyaksikan peresmian pondok pesantren Al-Misykah dengan segala kenikmatan gusti Allah”, Kata Kiai Yaqin dalam Sambutannya.
Sebagai kota santri, banyak kalangan yang beranggapan Jombang merupakan barometer Indonesia. jika kota ini masih dinilai kondusif, maka sebesar apapun permasalahan yang dihadapi di dalam negeri ini akan terselesaikan.
Reporter : Dzikru Alfin Maulaya
Editor : Muhammad Maksum Ali