Sebagai lembaga yang berkategori berusia muda (3 tahun lebih), PPHQ Jombang termasuk salah satu lembaga Tahfidh yang memiliki perkembangan yang cukup signifikan. Perkembangan tersebut bisa dilihat dari 3 (tiga) segi, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Fasilitas
Kampus PPHQ terletak di wilayah Kabupaten Jombang, sekitar 10 km dari pusat kota Jombang ke arah barat laut, dengan menempati lahan seluas 1185 m2. Kampus PPHQ didirikan di atas lahan milik PPHQ, yang pada jaman dulu digunakan sebagai sarana berkumpulnya para sesepuh di sekitar Jogoroto dan Bandung untuk merapatkan barisan mendukung perjuangan mengusir penjajah dan berkonsolidasi dalam rangka syiar agama islam, tepatnya di musholla “Baitul Muttaqin” kompleks PPHQ. Musholla tersebut pada saat itu ramai didatangi para santri yang berkeinginan mengaji, meskipun belum terdapat fasilitas listrik yang memadai seperti sekarang.
Dalam perkembangannya, sempat terjadi kekosongan aktifitas mengaji para santri di musholla tersebut, namun saat ini musholla tersebut kembali menjadi ramai untuk kegiatan mengaji dan bertepatan dengan berdirinya PPHQ pada tanggal 02 Juli 2011, musholla tersebut difungsikan sebagai pusat kegiatan tahfidzul qur’an di PPHQ hingga sekarang.Atas persetujuan keluarga pengasuh dan dukungan dari masyarakat serta restu dari para sesepuh qurra’ kabupaten jombang, PPHQ berdiri di bawah naungan Yayasan Ulul Albab Surabaya, namun dalam kondisi yang sangat terbatas, baik dari segi fasilitas maupun yang lainnya.
Meski demikian, dari sisi kualitas, PPHQ tidak mau ketinggalan dengan pesantren yang memang sudah mapan dan kondusif. Dengan sekuat tenaga, seluruh civitas akademika PPHQ (pengasuh, pengurus, dan yayasan) berusaha untuk membawa PPHQ ke arah yang lebih baik. Keterbatasan fasilitas PPHQ saat itu bisa dilihat dari asrama santri yang seadanya, yaitu satu unit rumah kecil peninggalan Bapak Imam, satu kamar mandi dan WC, satu buah gubuk bambu yang difungsikan untuk kegiatan setoran para santri dan pembinaan fashohah para huffadz, serta musholla baitul muttaqin sebagai tempat kegiatan sholat berjamaah, muroqobah ba’da dhuhur dan ashar, dan sholat tahajjud berjamaah.
Setelah kedatangan 10 santri dari jember maka pada bulan syawal 1432 H, Hamalatul Qur’an mulai membangun kamar mandi sederhana dengan 6 sekat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan santri di bidang MCK. Seiring dengan bertambahnya santri (sekitar 40 Orang), maka pada bulan Rajab 1433 H, Hamalatul Qur’an membangun Asrama Santri dengan 2 ruang untuk kamar santri dan 1 ruang untuk Aula serba guna.
Menyusul kemudian membeli rumah di lingkungan sekitar pondok milik ibu lilik ulifah guna menunjang kebutuhan santri untuk mendukung kenyamanan dan ketenangan dalam menghafal al-qur’an.
Pada bulan Rajab 1434 H, Hamalatul qur’an telah menyelesaikan program Pembangunan kamar mandi santri dengan ukuran 6×10 m (6 ruang untuk Kamar mandi dan 6 ruang untuk WC). Saat ini, Hamalatul Qur’an berencana untuk menambah gedung asrama 3 lantai yang diusulkan kepada Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Rencana pembangunan tersebut berada di lahan kosong sebelah utara kamar mandi santri
Hingga hari ini (20/10/2014), pembangunan Rusunawa di PPHQ Jombang sudah berjalan sekitar 50 % seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Harapan di masa mendatang, dengan melihat realita jumlah santri yang terus bertambah, akan semakin memperkokoh peran Hamalatul Qur’an dalam mencetak kader Hamilil Qur’an yang berkualitas melalui proses / jenjang tahfidz yang tidak memakan waktu lama serta ditunjang fasilitas yang layak untuk mendukung kegiatan belajar dan menghafal santri sehingga tercipta lingkungan Al-Qur’an yang kondusif di Hamalatul Qur’an demi mendukung keberhasilan santri dalam menghafal al-qur’an guna mencetak generasi Hamilil Qur’an Lafdhon wa ma’nan wa ‘amalan yang mampu membawa misi Al-qur’an di tengah-tengah masyarakat. Amin.