Jum’ah, 03 Dzulhijjah 1446H.
PP Hamalatul Qur’an Jogoroto Jombang (PPHQ) semakin dikenal serta semakin bertambah usianya, tentu semakin banyak pula kebutuhan dan persiapan nya. KH Ainul Yaqin selaku pendiri dan pengasuh PPHQ salah satu yang dipersiapkan adalah pengkaderan secara maksimal demi berjalannya kegiatan belajar dan mengajar di PPHQ. pengkaderan ini tentu dibekali dengan akademik yang mumpuni sehingga para santri didaftarkan untuk melanjutkan akademiknya di perguruan tinggi yang berada di jombang maupun daerah sekitar jombang. PPHQ merekomendasikan para santri aktif untuk melaksanakan perkuliahan hingga saat ini ada 96 mahasiswa santri HQ yang melanjutkan pendidikan nya diperguruan tinggi dengan Beaswiswa tahfidz, KIP, Beasiswa yayasan dll, mulai dari tingkat S1 sampai S3. dan keseluruhan mahasiwa ini kembali ke PPHQ untuk menjadi SDM di lembaga PPHQ sendiri.
Di hari Jum’ah pagi ini ORMAHQ (organisasi mahasiswa Hamalatul Qur’an) mengadakan pertemuan yang bertempat di Gedung Serba Guna PPHQ. dalam pembukaan acara ini dimulai dengan pembacaan surah Al-fatihah dan surah Al-A’la. Dalam pertemuan ini KH Ainul Yaqin sebagai pengasuh dan pendiri memberikan arahan dan pemahaman berkaitan dengan saling berperan aktif di Pondok Pesantren dan perkuliahan di kampus, beliau menyampaikan. adanya pertemuan ini untuk menguatkan kembali para santri yang di kuliahkan dengan tujuan pembentukan cipta karakter serta pengkaderan untuk masa depan agar tercapainya suatu misi program yang diterapkan secara berkelanjutan dan menyeluruh. riyadhoh yang kita jalani adalah sesuatu hasil yang nyata dan semua mempunyai peran di bidangnya masing-masing, para mahasiswa santri PPHQ bergerak selayaknya mahasiswa pada umumnya dengan pergerakan Al-Qur’an, dengan apa nanti yang didapatkan setidaknya dengan mudah serta untuk keberlanjutan jenjang akademik yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi yang lainnya. santri PPHQ disebar di beberapa perguruan tinggi dengan beda jurusan agar PPHQ bisa mencetak dan mempunyai ahli didalam bidangnya seperti, di bidang Pakar Hukum, Ilmu Tafsir, Menejemen, Hubungan Internasional (FISIPOL), Pertanian, Kesehatan, Psikologi, Bimbingan Konseling dll. tentu hal ini untuk kesiapan lembaga PPHQ sendiri. santri PPHQ setiap ada jam perkuliahan masuk dengan sportif dan aktif akan tetapi setelah selesai wajib kembali ke pondok dengan melajutkan kegiatan seperti biasanya guna menjaga hafalan dan bacaan Al-Qur’annya.
KH Ainul Yaqin, menekankan bahwa lembaga ini milik bersama dan dijaga bersama.
واعلموا أن حياة المعهد الاسلامي حملةالقرأن والله باالحركه وانشاءالمراءوإعذرالكادر
Pondok Pesantren membutuhkan tenaga kepengurusan yang ibarat Panca Indra dan kaki tangan, dan ini membutuhkan diklat khusus untuk mencapai hal itu. Sehingga santri akan mendapatkan bekal kelak yang akan dipergunakan dalam meneruskan estafet dalam memimpin serta berperan dalam menyebarkan ilmu yang telah didapatkan.
Dalam acara pengarahan dan penguatan mahasiswa HQ santri aktif. Ibu Nyai Nur Kholidah, dalam arahannya ini beliau meminta untuk kembali ke pondok dengan membawa ilmu-ilmu yang dari bangku perkuliahan agar di praktekkan di dalam pondok semisal seperti Bimbingan Konseling, bagaimana para santri yang kuliah bisa memberikan sedikit sentuhan konseling kepada para santri, yang dari jurusan tafsir bisa mempraktekan dalam ubudiyah di pondok pesantren, ilmu Hukum bisa menganalisa suatu permasalahan sehingga mendapatkan solusi terbaik dan lain sebainya sesuai dengan bidangnya masing-masing karena di pondok pesantren telah di sediakan semuanya, serta beliau menekan ketika melakukan penelitian alangkah baik nya melakukan riset di dalam pondok sendiri agar bisa dikembangkan di dalam pondok dengan program yang lebih terarah dan jelas.
pengarahan ini di tutup oleh Tim Penjamin Mutu (SDM) PPHQ yang mana disampaikan langsung oleh Ust. Muslim Kamil, beliau menceritakan awal-awal para santri di kuliahkan oleh bapak yai (KH Ainul Yaqin). dari perjuangan berangkat dan kembali lagi ke pondok demi menjaga stabilitas kegiatan yang di pondok pesantren. para mahasiswa setidaknya bisa lebih dewasa antara kebutuhan pondok dan kebutuhan kampus atau perkuliahan sehingga selesai secara maksimal, kalau sekiranya di luar pondok (kampus) waktunya terbuang-buang alangkah baiknya segera kembali ke pondok untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan demi menjaga kualitas dan kuantitas yang ada di lembaga pondok pesantren dan yang ada dalam dirinya. acara ini ditutup dengan bacaan surah An-Nashr serta Do’a Kafaratul Majelis. 30/05/25
Penulis: M. Lutfi Gibran