PERKEMBANGAN PESANTREN

Perkembangan Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Jogoroto Jombang

Melihat perkembangan yang cukup pesat tersebut, maka dibutuhkan langkah penguatan dan pengembangan pesantren guna mewujudkan visi “Membantu Santri Dhu’afa Menjadi Insan Kamil Hamilil Qur’an Lafdhon wa Ma’nan wa ‘Amalan”. Di antara langkah-langkah strategis yang perlu ditempuh saat ini adalah:

1. Penjaringan dan penyaringan santri

Semua santri PPHQ otomatis akan menjalani proses ini. Bagi santri yang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan semangat menempuh proses tahfidh sesuai dengan prosedur yang ada, maka akan terus bisa mengikuti proses pendidikan yang ada dengan baik, dan bagi santri yang kurang memiliki motivasi belajar, maka akan diadakan pembinaan agar tumbuh semangat belajarnya, namun jika sudah diadakan pembinaan namun yang bersangkutan masih belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang lebih baik, maka berikutnya akan menjalani proses penyaringan, yakni para santri diarahkan kepada pesantren lain yang sama-sama berbasis tahfidh al-Qur’an, namun memiliki aktifitas harian yang lebih longgar, sehingga diharapkan santri bisa mengikuti kegiatan dengan baik sehingga program tahfidh tetap bisa terselesaikan meskipun dengan waktu tempuh yang sedikit lama.

Perkembangan tersebut juga seyogyanya diiringi dengan penambahan jumlah tenaga pendidik, tenaga pendidik yang dikehendaki adalah mereka yang memiliki satu visi dan memahami falsafah yang ada di Hamalatul Qur’an agar PPHQ tetap pada garis-garis yang sudah ditetapkan, mereka tidak lain adalah santri dan alumni, karena mereka secara langsung mengikuti kegiatan yang ada dan memahami konsep yang diterapkan. Oleh karena itu santri yang menjadi tenaga pendidik di PPHQ hendaknya juga mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. PPHQ berikhtiar demikian dengan beberapa cara, di antaranya seperti pada poin 2, yaitu:

2. Kerjasama dengan Pihak Terkait

Hal ini perlu dilakukan mengingat keberadaan PPHQ bersinggungan langsung dengan lembaga-lembaga lain di sekitarnya. Keberadaannya masing-masing saling membantu & saling membutuhkan. Oleh karena itu dibutuhkan sinergi antara keduanya sehingga bisa saling memberikan manfaat. Hingga saat ini ada puluhan instansi atau lembaga yang bekerjasama dengan PPHQ di berbagai bidang, di antaranya MI al-Ittihad Kalianyar, MTs. Salafiyah Syafi’iyyah Bandung, MTs. Darul Ulum Sumberpengantin, MA Nurul Jadid Bandung, SMK NU 01 Jogoroto, Yayasan Ulul Albab Surabaya, UIN Malang, UIN Surabaya, IAIN Tulungagung, UNSURI Surabaya, Unipdu Jombang, UNHASY Tebuireng, Pusat Studi Al-Qur’an Jakarta, Institut PTIQ Jakarta, Sekolah Tinggi Kulliyyatul Qur’an (STKQ) Jakarta, UICCI (Pesantren Sulaimaniyah Turki), RS. Al-Aziz Jombang, Apotik Sakura Jombang, Federasi Wartawan Indonesia Kabupaten Jombang, Yayasan Ad-Durrunnafis Jombang, PT. Gatra Kilang Persada Jakarta, PT. Intan Kencana Padi Surabaya, Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya, Forum Komunikasi Pesantren Tahfidz Indonesia, Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama, Kementerian Agama Republik Indonesia, dan beberapa Pesantren di Indonesia serta lembaga-lembaga lain.

3. Penetapan Garis-Garis Besar Haluan HQ (GBHQ)

Hal ini menjadi penting untuk menjadi pijakan PPHQ pada masa-masa mendatang serta menjadi ciri khas PPHQ serta identitas yang melekat, GBHQ disusun berdasarkan Keputusan bersama Civitas Akademika PPHQ dengan berpedoman kepada Visi & Misi. Hingga saat ini GBHQ masih dalam tahap penyusunan dan akan terus mengalami perkembangan hingga benar-benar rampung dan bisa menjadi pijakan bagi Keluarga Besar PPHQ, siapapun, dimanapun dan kapanpun.

4. Penguatan Sumber Daya & Sumber Dana

Hingga saat ini sumber daya selalu diusahakan dan ditingkatkan sesuai dengan kondisi dan perkembangan yang ada. Adapun sumber dana di PPHQ saat ini masih mengandalkan Donatur yang menopang kebutuhan harian santri, Donatur-donatur tersebut mampu memenuhi kebutuhan santri sekitar 60 %, sedangkan 40 % sisanya kebanyakan adalah min haitsu laa yahtasib.

5. Sistem Pembelajaran, Lembaga & Program yang ada di PPHQ

Seperti yang dikemukakan sebelumnya, Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an pada awal berdiri belum memiliki sistem dan program  yang terstruktur, dikarenakan awal berdiri pesantren ini hanya berkeinginan untuk membantu para santri dhu’afa yang berminat mengaji dan menghafal al-Qur’an. Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an  mengatakan:

“Semua santri di sini tidak ditarik biaya sepeserpun, tapi kalau mau shodaqoh, ya tidak ditolak. Semua pendidikan di sini didasarkan atas lillahi ta’ala, semua dari Allah dan dikembalikan lagi kepada Allah, makanya disebut terimakasih, habis diterima dikasihkan lagi… “

Oleh karena itu, perkembangan kuantitas santri di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an cukup pesat, di samping karena faktor pembiayaan yang relatif terjangkau oleh semua kalangan, juga karena sistem yang diberlakukan menarik peminat dan perhatian masyarakat.

Dari hasil observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an menerapkan sistem program tahfidz cepat (program 6 bulan) dengan syarat utama ada kemauan bagi para santri. Penerapan program tersebut berawal dari kedatangan salah satu santri dari Malang yang berminat menghafal al-Qur’an, mula-mula santri yang bernama fuad itu diarahkan untuk mengikuti semua sistem yang telah ditawarkan oleh pengasuh, dan dalam hitungan 3,5 bulan, santri tersebut mampu mengkhatamkan hafalan al-Qur’an 30 juz. Kemudian disusul santri berikutnya dari Jember yang mampu menyelesaikan tahfidz al-Qur’an 30 juz dalam waktu 4 bulan. Kabar ini cepat tersebar di kalangan masyarakat sehingga banyak berdatangan santri dari berbagai daerah untuk mengikuti jejak kedua santri tersebut.

Pendidikan yang gratis bukan berarti pendidikan yang asal-asalan, di sini kami berusaha menerapkan pendidikan tahfidz cepat, gratis, tapi berkualitas, syaratnya anaknya harus karep, dan memiliki komitmen untuk mengikuti program dengan serius. 

Begitu  pernyataan yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an. Dari situ dapat diketahui bahwa pelaksanaan program pendidikan di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an didesain sedemikian rupa sehingga mampu mencetak para santri yang hafal al-Qur’an dengan waktu yang relatif singkat.