Gus Ghofur Maimoon: Kemukjizatan Al Quran Menggetarkan Hati Pendengarnya

Jogoroto.com – Al Quran merupakan suatu mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril yang diturunkan secara berangsur-angsur dan berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Sebagai salah satu bentuk kemukjizatan Al Quran ialah ketika Al Quran dibacakan dapat menggetarkan hati orang yang mendengarkannya.

Al Walid bin al mughiroh, ayah dari kholid bin walid yang juga merupakan paman dari Abu Jahal adalah. salah satu orang yang sangat membenci dakwah Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, Al Walid juga terkenal dengan kebenciannya yang besar terhadap Al Quran. Ia juga merupakaan sosok orang yang kaya raya, sampai-sampai diceritakan pada setiap tahunnya al walidlah yang mengganti kiswah ka’bah pada zaman itu.

Akan tetapi dalam peribahasan, sekeras-kerasnya batu akan tetap pecah jikalau diadu dengan besi baja yang lebih keras. Sama halnya dengan hati Al Walid yang melunak ketika mendengar lantunan Al Quran yang sedang dibacakan, pada saat itu berketepatan sahabat Abdulloh bin Mas’ud sedang membaca surah Ghafir dan tidak sengaja bacaan tersebut terdengar oleh Al Walid, secara spontan Hati Al Walid terkagum dengan keindahan lafadh dan susunan kata yang terdapat di Al Quran. Sembari berkata “Sungguh ini bukan ciptaan manusia.”

Sebagai seorang yang terkenal ahli di bidang ilmu Syair dari golongan musuh besar Islam. Al Walid juga menjadi salah satu orang yang memberikan kesaksian sebab kekagumannya terhadap Al Quran.

 “Al Walid saja yang terkenal dengan kebenciannya terhadap islam, ternyata dalam hatinya mengakui kebesaran Al Quran.” Kata Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoon (9/8).

Tidak Hanya Al Walid, Abu Jahal yang juga terkenal sangat memusuhi Islam Juga mengagumi akan kebesaran Al Quran. Akan tetapi meski ia telah kagum terhadap Al Quran, Abu Jahal tidak dapat masuk islam. Hal itu disebabkan rasa bencinya terhadap Islam lebih besar dibandingkan kekagumannya terhadap Al Quran. Bahkan Abu Jahal juga memprovokasi pamanya (Al Walid) untuk tidak masuk islam.

Kisah lain yang tak kalah Masyhur adalah saat masuk islammya Umar bin Khatab. Suatu ketika, Umar hendak mendatangi Nabi Muhammad dengan tujuan untuk membunuhnya, akan tetapi tujuan tersebut gagal karena Umar mendengar kabar tentang adiknya fatimah yang telah masuk islam.

 Setelah mendapat kabar itu, Umar bergegas mendatangi rumah Fatimah dengan keadaan marah. Akan tetapi kemarahannya itu meredam seketika saat mendengar suara lantunan bacaan Al Quran adiknya yang sedang belajar bersama gurunya (Hubab), seketika itu Umar berkata “sungguh ini bukan ciptaan manusia.”

Kalimat tersebut sama persis dengan apa yang diucapkan oleh Al Walid ketika mendengar surah Ghafir yang dibacakan oleh Abdulloh bin Mas’ud. Setelah kejadian itu, Umar menemui nabi Muhammad yang pada awalnya berkeinginan untuk membunuh nabi berubah untuk masuk islam. Akhirnya, Umar membaca kalimat syahadat didepan nabi.

Diriwayatkan dalam sebuah Qashasul Anbiya’, Suatu ketika nabi sedang berjalan-jalan di kampungnya dan tidak sengaja mendengarkan sahabatnya Abu Musa yang sedang membaca Al Quran dengan suara yang merdu di rumahnya, dan seketika itu nabi terhenti di depan pintu rumah Abu Musa sembari menikmati bacaan Al Quran yang dilantunkan oleh Abu Musa, kemudian pada keesokan harinya, Nabi bertemu dengan Abu musa dan berkata, “Sesungguhnya kamu telah dikarunia seruling dari keturunan nabi daud.”

Oleh karena itu Kyai Ghofur Maimun berpesan untuk para Huffadz yang melantunkan Al Quran di atas podium hendaknya para Huffadz yang memiliki bacaan yang bagus.

 

Penulis : Muham M. Mubarok

Editor : M. Maksum Ali

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PILIHAN PROGRAM TERBARU

# HQ Beasiswa HQ Premium HQ Children
Program Tahfidz Cepat
Metode Habituasi
Makan 3x
Pengajian Kitab
Kamar Max 70 orang Max 5 orang Max 6 orang
Kasur / Matras
Kamar Mandi Shower
Ekstrakurikuler Qori'
Sekolah Formal PPS
PKBM
Wisata Qur'an
Fashohah Exclusive
Syahriah Semampunya Rp750.000 Rp750.000
# Selengkapnya Selengkapnya Selengkapnya