Gus Adib : “Santri Nggak Faham Matematika, Ya Repot”

Jogoroto.com – Bagi kalangan pelajar, banyak yang beranggapan bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit. Mereka merasa kesulitan saat mempelajarinya karena matematika dianggap sebagai ilmu yang rumit untuk di pelajari dan juga membosankan. Hal itu, juga pasti dirasakan oleh para santri.

Jika kita melihat sejarah, sebenarnya matematika adalah ilmu yang diwariskan oleh peradaban Islam. Banyak bangunan islam pada zaman dulu seperti masjid yang arsitekturnya dibangun dengan perhitungan metematika. Dengan begitu, bangunan tersebut terlihat indah, megah, dan terstruktur.

Selain itu, banyak juga ilmuwan muslim zaman dahulu yang menjadi pakar matematika, bahkan penemuannya dalam ilmu matematika masih digunakan hingga saat ini. beberapa contoh seperti Al Khawarizmi sebagai penemu algoritma, Abu Wafa Al Bawzajani yang merupakan ahli astronomi dan pengembang teori trigonometri, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi kalangan santri untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu matematika. 

Wakil Rais Syuriah PCNU Rembang, KH. Bisri Adib Hattani menyampaikan bahwa sangat penting bagi santri untuk memahami ilmu Matematika. Hal itu beliau sampaikan saat mengisi mauidhoh hasanah acara Sarasehan pimpinan asrama cabang, unit, mitra, dan filial pondok pesantren Hamalatul Qur’an (PPHQ).

“Santri kalau nggak faham matematika ya repot, nanti nggak bisa ngitung waris, zakat, dan nentuin datangnya bulan Hijriyah”, Kata Kiai yang akrab disapa Gus Adib. (08/08/2022)

Gus Adib menjelaskan bahwa meningkatkan literasi matematika di kalangan pesantren itu penting. Beberapa cabang ilmu seperti ilmu Falak, Zakat, Waris, dan penentuan waktu Shalat itu tidak akan bisa dipahami ketika seseorang tidak menguasai ilmu matematika.

Oleh karena itu, sebagai solusi untuk meningkatkan literasi matematika di kalangan pesantren. Pengasuh PPHQ, KH. Ainul Yaqin mendirikan sebuah program yang dinamakan Qur’an Sains. Program ini merupakan unit yang berfokus pada program tahfiz dengan pembelajaran sains sebagai program tambahannya. Pembelajaran sains disini meliputi Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.

Kiai Yaqin menjelaskan bahwa berdirinya unit ini adalah untuk membekali para santri dengan ilmu sains. Tidak hanya mampu menghafal Al-Qur’an dengan baik, tapi juga menguasai ilmu Sains khusunya matematika. Dengan begitu, pesantren akan memiliki peran besar dalam mencerdaskan bangsa dengan ilmu dan akhlak yang mulia.

“cita – cita PPHQ adalah untuk mencerdaskan bangsa dengan ilmu dan akhlak yang mulia, dengan begitu para santri kelak akan mampu bersaing di era globalisasi”, tutur Kiai Yaqin.

 

Penulis : M. Maksum Ali

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *