Seminar dalam rangka wisuda hafidhoh 4 PP Hamalatul Qur’an Putri diadakan H – 1 acara wisuda Hafidhoh yang diisi oleh KH Husnul Hakim, IMZI (Pengasuh Lingkar Studi Qur’an Jakarta) dan KH Marzuqi Mustamar (Ketua PWNU Jatim). Seminar dengan judul “Peluang dan Tantangan Lembaga Tahfidh dalam mencetak Hafidhon yang berkarakter dan beraqidah Aswaja”

Dalam acara wisuda hafidhoh 4, agenda pra acara diisi dengan beberapa macam acara, seperti: akademisi diisi dengan seminar, acara Al-Qur’an diisi dengan Sema’ an Al-Qur’an 38 majelis, dan acara tradisi keagamaan diisi dengan ISHARI.

Dalam acara tersebut KH Ainul Yaqin menyampaikan, “KH Hasyim Asy’ari bisa mempersatukan Indonesia melalui jalur santri dengan tahajjud maqra’ tartib muwalah. Dan dalam peran santri, Tebuireng mengirim KH Wahid Hasyim menjadi panitia BPUPKI dan PPKI. Santri santri yang ada di desa – desa diutus untuk puasa mutih, ngrowot, membaca sholawat Nariyah. Dan hasilnya Indonesia bisa merdeka dengan izin Allah” (26/03)

Acara Wisuda Hafidhoh akan diadakan pada hari Ahad, 27 Maret 2022. peserta yang akan mengikuti Wisuda berjumlah 202 santriwati, jumlah ini selalu meningkat dari wisuda hafidhoh 1 sampai 3. Dengan persyaratan Khatam Muroja’ah ke 1 dan 2, Munaqosah, dan tasmi’ Minimal 5 juz.

“Hamalatul Qur’an dari tahun ke tahun punya masalah yang selalu berkembang, dari masalah tersebut kita bisa belajar dan menjadi lebih baik. Banyak Kyai yang berpesan kepada kita, perempuan adalah tiang Negara, jika perempuanya baik maka negara akan menjadi baik. Begitu juga sebaliknya. Kemudian saya bertanya jika ada wanita karir bagaimana. Jawab kyai tersebut perempuan yang baik adalah perempuan yang berkarir dihadapan gusti Allah dan bisa menciptakan laki laki yang hebat seperti: imam Syafi’i, Syekh Abdul Qadir, dan lain lain” tutur H Imam Fathoni selaku kepala Yayasan Hamalatul Qur’an putri. (26/03)

Dalam seminar KH Husnul Hakim menyampaikan, “Hamalatul Qur’an adalah lembaga yang sangat besar dan punya potensi yang besar pula. Yang Muda akan menggantikan yang Sepuh, maka Hamalatul Qur’an harus punya kaderisasi yang bagus demi terciptanya generasi yang sekelas dengan Beliau Beliau yang sudah sepuh” (26/03)

Terakhir dalam sambutanya beliau menyampaikan, “Hamalatul Qur’an tetap Hamalatul Qur’an, dimanapun dan kapanpun Hamalatul Qur’an jadilah Hamalatul Qur’an. tidak mengikuti trend yang ada, tetap memegang prinsip Kyai Deso yang selalu Istiqomah. ” (26/03)

Acara wisuda Hafidhoh ini sangat mendapat respon baik dari masyarakat sekitar Ringinagung. Dengan wasilah acara tersebut masyarakat diajak bekerja sama untuk mensukseskan acara. Semoga acara Wisuda Hafidhoh 4 berjalan dengan lancar dan sukses.

Kediri, 26 Maret 2022