Dalam Acara Halal bihalal dan Sarasehan santri IKSAM Kiai Ainul Yaqin Sampaikan Dedikasi Ulama’Indonesia dalam Memaknai Syawal berdasarkan Al Qur’an
Malang, 10 Mei 2022
Dalam acara IKSAM (Ikatan Santri dan Alumni ) KH. Ainul Yaqin menyampaikan tentang Dedikasi Ulama’Indonesia dalam Memaknai Syawal berdasarkan Al Qur’an
Acara tersebut merupakan agenda rutin para santri dan wali santri PP. Hamalatul Qur’an yang berasal dari Malang yang dilaksanakan setiap tahun di bulan Syawal.
Dalam acara tersebut Beliau menuturkan bahwa, masih banyak berkembang di era digitalisasi ini berita ataupun informasi hoax dan juga isu Agama yang di belokkan, bahkan diantaranya tidak diperbolehkan adanya “LEBARAN” di bulan Syawal karena dianggap tidak ada dalil nya.
_”Sebenarnya Ulama’ Indonesia sudah sangat responsif terhadap isyaron Nash yang terdapat dalam Al Qur’an. Dimana Al Qur’an dalam menyampaikan pesannya sangat halus atau bisa kita fahami dengan istilah pesan tersirat.”_ Tutur Kiai Yaqin saat menyampaikan mauidhoh hasanah.(10/05)
Dalam acara yang diselenggarakan di kediaman salah satu santri tersebut, kiai Yaqin juga menyebutkan beberapa peristiwa dalam Al Qur’an yang di indikasikan sebagai hujjah Ulama’ dalam mengistilahkan “LEBARAN” di bulan Syawal. Mulai dari peristiwa di pertemukannya nabi Yusuf dengan nabi Ayyub (Ayahnya) Q.S Yusuf :100, peristiwa kemenangan Nabi Musa atas para penyihir Fir’aun, Q.S As- syuaro’: 38, Ataupun peristiwa Dimana Nabiyullah menikah dengan Siti Aisyah. Inilah sebagian kecil dari Istimewanya bulan Syawal yang pantas disambut dengan kebahagiaan.
Di depan para wali santri, beliau juga mengatakan bahwa kita sebagai seorang muslim seharusnya menjadikan ajaran para Ulama’ sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari sehingga semua tidak gampang tertipu dengan media yang ada.
Diakhir beliau berharap santri didikan Hamalatul Qur’an bisa menjadi penerus perjuangan para ulama’ yang selalu memegang teguh Alquran dan Sunnah terutama santri dari Malang, karena di Malang ini pula beliau mendapat kurikulum terbanyak dalam proses membangun Hamalatul Qur’an.