KH Ainul Yaqin Menyampaikan pentingnya penyelamatan azam tahfidh Dalam acara Sema’an Asy Syabab Kab. Nganjuk
Santri PPHQ yang berasal dari kabupaten Nganjuk mengadakan rutinan Sema’an Al-Qur’an Bil-ghoib 30 juz Pada hari Ahad legi di kec Bagor Kab Nganjuk
Acara tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 yang dipelopori oleh Bapak Kyai Kasturi dan beberapa wali santri Nganjuk. Sema’an Al-Qur’an santri Nganjuk termasuk salah satu pelopor berdirinya Sema’an – Sema’an santri PPHQ di beberapa daerah seluruh Indonesia.
“Hamilul Qur’an adalah derajat yang mulia, berdampingan dengan kanjeng nabi, karena menjaga Al-Qur’an yang tidak ada wujud nya bisa memahamkan kepada seorang muslim dengan tujuan menjaga keutuhan Al-Qur’an dari zaman kanjeng Nabi sampai kepada kita” Dawuh KH Ainul Yaqin (06/03)
Pesantren Tahfidh banyak mengajarkan cara menghafal Al-Qur’an tetapi Hamalatul Qur’an berani mengambil langkah berbeda. Melihat dari segi ekonomi, sosial, dan agama. Hamalatul Qur’an menyelamatkan orang orang yang minat menghafal Al-Qur’an tetapi tidak mempunyai dana, Hamalatul Qur’an menjawabnya
“Hamalatul Qur’an menginginkan tidak terikat dengan seseorang, HQ berusaha bergantung kepada Gusti Allah. Betapa banyak lembaga yang bubar karena sangat bergantung kepada manusia. Meskipun banyak dari lembaga afiliasi dengan HQ yang bangunanya sangat megah. HQ pusat tetap berusaha untuk membuat santri tetap nyaman meskipun fasilitas serba kekurangan” pesan KH Ainul Yaqin (06/03)
Santri aktif, wali santri, dan alumni berkumpul dalam acara tersebut bertujuan untuk mengembangkan Al-Qur’an dengan berbagai kegiatan. Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, HQ mengadakan Shalat tarawih 30 juz yang mana para santri akan disebar diseluruh Nusantara.
Nganjuk, 6 Maret 2022